• Overview
  • Trip Outline
  • Trip Includes
  • Trip Excludes
  • FAQ

Perjalanan dimulai dengan 3 hari di Madinah, memberi kesempatan shalat dan berziarah di Masjid Nabawi, Raudhah, serta tempat-tempat bersejarah sekitar. Setelah itu, jamaah melanjutkan perjalanan ke Makkah selama 27 hari, sehingga bisa beribadah dengan tenang, melaksanakan umroh sunnah berkali-kali, dan memperbanyak waktu di Masjidil Haram.

Konsep tanpa makan memberi fleksibilitas bagi jamaah—lebih bebas mengatur waktu berbuka, sahur, dan istirahat sesuai kebutuhan masing-masing. Hotel yang digunakan berlokasi strategis, dapat ditempuh dengan jalan kaki 5–10 menit menuju masjid, sehingga jamaah tetap mudah menghadiri shalat berjamaah lima waktu.

 

Program ini dirancang untuk jamaah yang ingin merasakan pengalaman umroh hemat namun tetap nyaman, dengan fokus utama pada ibadah. Selama 30 hari penuh, jamaah akan lebih banyak meluangkan waktu di Tanah Suci, sehingga suasana ibadah terasa lebih mendalam.

Perjalanan dimulai dengan 3 hari di Madinah, memberi kesempatan shalat dan berziarah di Masjid Nabawi, Raudhah, serta tempat-tempat bersejarah sekitar. Setelah itu, jamaah melanjutkan perjalanan ke Makkah selama 27 hari, sehingga bisa beribadah dengan tenang, melaksanakan umroh sunnah berkali-kali, dan memperbanyak waktu di Masjidil Haram.

 

Itineraries

Day 1

Date : January 1, 2026

Time : 7:30 pm

Keberangkatan & Tiba di Madinah

Jamaah berangkat menuju Madinah dengan niat ibadah penuh. Setibanya di Bandara Madinah, langsung menuju hotel yang berjarak 5–10 menit dari Masjid Nabawi. Setelah check-in dan beristirahat sejenak, jamaah diajak menunaikan shalat berjamaah pertama di Masjid Nabawi, menenangkan hati dalam suasana penuh kerinduan.

 

 

Day 2

Date : January 2, 2026

Masjid Nabawi & Raudhah

Sejak pagi, jamaah bisa beribadah di Masjid Nabawi, menikmati ketenangan shalat, tilawah, dan dzikir. Siang hingga sore, ziarah ke Raudhah—taman surga di antara mimbar dan rumah Nabi ﷺ—untuk memperbanyak doa. Malam harinya kembali mengisi waktu dengan qiyamul lail dan shalat isya berjamaah.

 

 

Day 3

Date : January 3, 2026

Ziarah Madinah

Pagi hari, jamaah diajak ziarah ke tempat bersejarah: Masjid Quba (masjid pertama dalam Islam), Jabal Uhud (tempat syuhada Uhud), dan Masjid Qiblatain. Setelahnya, jamaah kembali beribadah di Masjid Nabawi hingga waktu keberangkatan menuju Makkah. Sore hari berangkat menuju Makkah dengan singgah di miqat (Bir Ali) untuk mengambil miqat umroh pertama. Malam hari tiba di Makkah, check-in hotel, dan langsung melaksanakan umroh wajib: thawaf, sa’i, dan tahallul.

Day 4-9

Date : January 4, 2026

Makkah & Masjidil Haram

Hari-hari awal di Makkah diisi dengan memperbanyak ibadah di Masjidil Haram. Jamaah bisa melakukan thawaf sunnah, memperbanyak shalat wajib berjamaah, qiyamul lail, serta berdoa di tempat mustajab seperti Multazam, Hijir Ismail, dan Maqam Ibrahim. Bagi yang kuat, bisa melaksanakan umroh sunnah dari Tan’im atau Ji’ranah. Waktu-waktu di antara shalat bisa dimanfaatkan untuk tilawah Al-Qur’an, dzikir, atau kajian singkat bersama rombongan.

 

Day 10-30

Date : January 10, 2026

Makkah

Selama 3 minggu terakhir, jamaah tinggal di Makkah dengan rutinitas ibadah yang berulang namun penuh makna:

  • Shalat lima waktu di Masjidil Haram

  • Memperbanyak thawaf sunnah

  • Tilawah Al-Qur’an dan dzikir di waktu senggang

  • Qiyamul lail dan doa khusus di malam hari

  • Umroh sunnah sesuai kemampuan dari miqat terdekat

  • Waktu istirahat yang cukup di hotel sederhana, 5–10 menit jalan kaki dari Masjidil Haram

Dengan durasi panjang, jamaah bisa lebih santai namun tetap konsisten dalam ibadah, merasakan suasana Makkah layaknya “rumah kedua”.

 

 

Day 31

Date : January 31, 2026

Tawaf Wada' dan Kepulangan

Hari terakhir di Makkah diisi dengan thawaf wada’ (perpisahan) sebagai tanda cinta dan hormat kepada Baitullah. Setelah itu jamaah bersiap menuju bandara untuk kembali ke tanah air dengan membawa kenangan sebulan penuh bersama Allah di tanah suci.

  • Tiket pesawat internasional PP (Jakarta – Jeddah– Jakarta) kelas ekonomi.

  • Akomodasi hotel bintang 3 (Madinah & Makkah, sekamar 4-5).

  • Transportasi bus VIP AC selama perjalanan di Saudi Arabia.

  • Visa umroh dan tasreh ziarah Raudhoh

  • Muthawif / pembimbing ibadah yang mendampingi jamaah.

  • Handling & layanan VIP bandara (Jakarta, Jeddah/Madinah).

  • Zamzam 5 liter per jamaah (sesuai ketentuan maskapai).

  • Tour ziarah kota di Madinah & Makkah sesuai program.

  • Perlengkapan umroh (koper besar, tas paspor, mukena/ihrom premium).

  • Biaya Makan

  • Biaya pembuatan paspor.

  • Vaksin meningitis & polio yang dipersyaratkan pemerintah.

  • Pengeluaran pribadi (laundry, telepon, belanja, dll).

  • Kelebihan bagasi sesuai aturan maskapai.

  • Kenaikan kurs dollar atau riyal di luar kendali penyelenggara.

Umroh Backpacker adalah konsep perjalanan hemat, sederhana, dan fleksibel. Jamaah tetap mendapat fasilitas utama (tiket pesawat, hotel dekat masjid, transportasi antar kota, dan visa), namun tanpa layanan makan sehingga bisa lebih mandiri dan fokus ibadah.

Konsep tanpa makan dibuat agar jamaah lebih bebas menentukan makan sesuai selera dan kebutuhan. Banyak jamaah justru lebih nyaman membeli makanan ringan di sekitar masjid atau mencoba kuliner lokal dengan harga terjangkau.

Hotel standar bintang 2–3 yang masih bisa dijangkau dengan jalan kaki sekitar 5–10 menit dari masjid. Kamar sekamar 4–5 orang dengan fasilitas sederhana namun cukup untuk istirahat.

Tiket pesawat PP, visa umroh, hotel di Madinah dan Makkah, transportasi antar kota, serta bimbingan ibadah dari pembimbing yang berpengalaman.

Jamaah bisa membeli makanan sendiri di sekitar hotel/masjid. Biaya bervariasi, mulai dari 10–20 SAR per porsi. Ada juga pilihan hemat seperti roti, buah, atau makanan cepat saji.

Program ini lebih cocok untuk jamaah muda atau yang sudah terbiasa mandiri, karena tanpa layanan makan dan aktivitas lebih fleksibel. Lansia tetap bisa ikut, tapi disarankan ada pendamping.

Ya. Karena durasi umroh backpacker lebih panjang, jamaah justru punya kesempatan menyelami sejarah Islam lebih dalam. Selain lokasi utama seperti Masjid Quba, Jabal Uhud, dan Masjid Qiblatain, jamaah juga bisa mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang jarang dikunjungi rombongan reguler. Misalnya:

Jabal Nur (Gua Hira) tempat turunnya wahyu pertama.

Jabal Tsur tempat Rasulullah ﷺ dan Abu Bakar bersembunyi saat hijrah.

Sumur Aris (pernah menjadi tempat Rasulullah ﷺ duduk dan cincin beliau jatuh).

Masjid Jin di Makkah, tempat Rasulullah ﷺ berdakwah kepada bangsa jin.

Perkampungan Bani Harom yang masih bisa ditelusuri dengan pemandu lokal.

Dengan lebih banyak waktu, jamaah bisa menjelajah dengan tenang, belajar dari sejarah perjuangan Rasulullah ﷺ, sekaligus merasakan kedekatan spiritual yang lebih personal.